Batang – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang mencatat nilai investasi Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT) Batang hingga triwulan ke tiga tahun 2021 mencapai Rp547,474 miliar.
“Nilai investasi itu kita peroleh dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) PT KITB,” kata Kepala bidang Penanaman Modal DPMPTSP Kabupaten Batang, Sri Cahya Ningrum saat dihubungi, Selasa (7/12).
Ia pun merinci nilai investasi tersebut dimulai sejak tri wulan kedua dengan nilai investasinya sebesar Rp14,2 miliar dan tri wulan ke tiga Rp5337,274 miliar.
“Investasi tri wulan kedua itu untuk pembelian mesin/peralatan dan biaya operasional. Sedangkan tri wulan ke tiga investasi seluruhnya untuk biaya pematangan lahan,” jelasnya.
Pembangunan KIT tersebut juga mampu menyerap ratusan tenaga kerja. Tri wulan kedua serapan tenaga kerja mencapai 430 orang dan tri wulan ketiga sebanyak 250 orang.
Sementara itu, Direktur Utama PT KITB, Galih Saksono usai mendampingi Bupati Batang Wihaji meninjau lokasi Pusat Kegiatan Kabupaten Batang, beberapa waktu lalu menyatakan keberhasilannya dalam menggaet sejumlah investor dengan nilai investasi mencapai Rp3,7 triliun.
“Investasi yang masuk terhitung sudah Rp3,7 triliun. Nilai investasi ini dihitung sesuai tahapan. Seperti misalnya, KCC Glass yang nilai investasinya sebetulnya Rp5 triliun, tapi saat ini masih dihitung Rp2 triliun terlebih dahulu, karena luasan yang dikembangkan belum sepenuhnya full,” terangnya.
Adapun disebutkan Galih, nilai investasi itu didapat dari lima tenant yang sudah memastikan mendirikan perusahaannya di kluster 1 KIT Batang, dengan luas area kurang lebih 450 hektar.
“Jadi nilai investasi sebesar Rp2 triliun berasal dari KCC Glass dan sisanya Rp1,7 triliun berasal dari beberapa perusahaan lainnya,” ungkapnya.
Galih mengatakan, selain lima perusahaan yang sudah memastikan kerjasamanya dengan KIT Batang, pihaknya menargetkan dua tenant lagi akan masuk pada akhir tahun 2021 ini.
“Saat ini kami sudah bekerja sama dengan lima tenant, dan Insyaallah sampai akhir tahun 2021 nanti menuju tujuh tenant. Ada dua tenant lagi yang sedang kami jajaki, kami belum bisa menyebutkannya,” ujar dia.
Disebutkannya, lima perusahaan itu bergerak di bidang tinta, alumunium, keramik, pipa, dan kaca. Ada yang dari Belanda, Korea, dan China.
Ia menambahkan, adapun saat ini, luasan lahan yang ada di kluster 1 sudah hampir 100 persen ditempati oleh para tenant.